"I Have Died Everyday Waiting For You...
Darling Don't Be Afraid I Have Loved You For A Thousand Years..
I love you For A Thousand More"

Christina Perri - Thousand Years

Thursday 22 October 2009

sehari tanpa suara

hatchiii.....
saya nulis postingan sambil flu..haha
*sroooooot...
okehh kita mulai...

kemarin saya kuliah..
dan suara saya habis saudara-saudara..
ya..habis...
bukan karena kotak tertawa saya rusak..
bukann..
tapi karenan radang tenggorokan..
sangat menyusahkan...
sangat..

tapi akhirnya dengan hilang nya suara saya..
memberikan inspirasi buat nulis..
betapa beratnya 1 hari tanpa suara..
kalo pun mau bersuara harus ngeden2 sayanya..
Jadi begini ceritanya...

Hari kamis tepatnya tanggal 22 oktober 2009,saya ke kampus seperti biasa..
sengaja saya tidak ikut pelajaran pertama karena saya merasa tidak enak badan..
yahh alasan sebenarnya saya males sih...hehe*garing

pertama saya naik angkot yang ke arah kp.rambutan tapi turun di Cibubur junction..
dari CJ saya naik ankot lagi ke arah arundina lanjut ke lampu merah cibubur lalu ke kampus..hufft...okehh saya malah bercerita rute ke kampus..

sesampainya di kelas...
semua anak yang ngomong sama saya pasti nanya,

"dih suara lo kemana?" -> pertanyaan yang aneh..sejak kapan suara menjadi suatu objek yang konkrit
"suara lo kemana bel?" -> lagi-lagi pertanyaan ngaco
"ihh suaranya...pengen!!" ->ini lebih aneh..

kenapa ga sekalian aja pertanyaannya begini....
"suara lo siapa?" -> mantepp kalian pasti bingung mau jawab apa..
lebih parahh nihh
"suara lo apa?" -> yang nanya sinting

ok qt oot lagi...

tidak hanya pusing menjawab pertanyaan teman2 di kelas yang aneh itu,
tapi w diberatkan juga dengan pada saat saya ingin berpendapat di pelajaran Psikologi Perkembangan...

Pada saat saya berbicara tampang dosennya seperti melihat anak kucing yang lagi gulingan-gulingan serta koprol..oke kucingnya tidak ber-koprol-ria(jujur saya tidak mau tahu menahu tentang kata-kata yang saya tuliskan tadi)untuk mendapatkan makanan..

Selain itu saya jadi lebih banyak diam karena pas saya berusaha untuk bersuara itu sangat-sangat menjadi pemborosan udara....

Lalu pada waktu PIO..
Saya dan teman-teman berdiskusi mengerjakan tugas..
saya harus berbicara lagi..

pada saat pulang lebih parah..
saya naik ankot,dan duduk di pojok,karena memang hanya tersisa tempat disitu..
pada saya liat ke langit2 ankot(tau kan yang langit2ankot dari triplek,jadi pas mo turun kita ketuk2 tripleknya..yaa semacan bel manual lahh)ternyata langit-langitnya tidak memakai triplek sodara-sodara..ya!tidak!!..sekejap saya bingung apa yang harus saya lakukan..tapi saya ambil kesimpulan untuk mencoba mengeluarkan suara saat ingin turun nanti..oke problem resolved..

Saya sudah tenang,mengeluarkan MP4 lalu mendengarkan lagu menye2..supaya mood saya lebih mendayu-dayu.Kemudian ada beberapa orang turun dan beberapa anak SMP naik dan duduk dekat pintu..mereka berisiik sekali..dan saya tenang-tenang saja..

pada saat mau turun saya mencoba bilang "kiri" dan suara saya keluar,tapi ngga kedengeraaaannnn..howaa...
saya panik..
panik sambil bersuara mendayu-dayu..
jalan terakhir saya mencoba memukul atapnya..
tapi ga ketauan..
akhirnya ibu2 di depan saya membantu saya untuk bilang kiri..
fiuhh...selamat..
selanjutnya..
diangkot lainnya saya tidur..
tidur..tidur lebih dalam..
saya kecapean sodara2..
sangat...

disini saya sadar betapa pentingnya suara dalam kehidupan,seperti pada saat berinteraksi dengan orang lain,berdiskusi,menyanyi(walpun suara anda pas-pasan)termasuk juga pada saat mau turun angkot..

saya disini hanyalah kehilangan suara karena radang tenggorokan,bagaimana dengan sodara kita yang bisu??...
hufft,,,

No comments:

Post a Comment